Penyebab dan Patofisiologi Acites


Pengertian Ascites Asites berasal dari bahasa Yunani yang artinya kantong atau tas.
Asites adalah menumpuknya cairan patologis dalam rongga abdominal atau dapat diartikan pula akumulasi dari cairan (biasanya cairan serous, adalah cairan kuning pucat dan bening) dalam rongga perut (peritoneal)
patofisiologis dari acites sendiri adalah karena akumulasi dari cairan natrium dan air yang berlebih pada tubuh.
Ada tiga teori pembentukan ascites telah diusulkan: underfilling, overflow, dan arteri perifer vasodilatasi.

1.Teori underfilling:menyebutkan bahwa kelainan utama adalah penyerapan cairan dalam vaskuler splanchnic karena hipertensi portal dan penurunan konsekuen dalam volume darah di sirkulasi.ini menyebabkan aktifnya renin plasma,aldosteron,dan sistem saraf simpatik,mengakibatkan natrium ginjal dan retensi air.

2.Teori Overflow:menyebutkan menunjukkan bahwa kelainan utama adalah retensi ginjal ini mengakibatkan natrium dan air tidak bisa keluarkan dari tubuh sehingga tidak ada penurunan volume cairan pada tubuh. Teori ini dikembangkan sesuai dengan pengamatan bahwa pasien dengan sirosis memiliki hypervolemia intravaskular daripada hipovolemia.

3.Teori terbaru, perifer hipotesis vasodilatasi arteri, termasuk komponen dari kedua teori lainnya. Ini menunjukkan bahwa hipertensi portal mengarah ke vasodilatasi, yang menyebabkan penurunan volume darah arteri yang efektif.

Pengertian Oedema
⦁ Oedema
Oedema atau sembab adalah meningkatnya volume cairan ekstraseluler dan ekstravaskuler (cairan interstitium) yang disertai dengan penimbunan cairan abnormal dalam sela-sela jaringan dan rongga serosa (jaringan ikat longgar dan rongga-rongga badan). Edema dapat bersifat setempat (lokal) dan umum (general).
⦁ Oedema adalah penimbunan cairan secara berlebihan di antara sel-sel tubuh atau di dalam berbagai rongga tubuh.

⦁ Penyebab Ascites dan Oedema
Penyebab Ascites
⦁ Penyabab yang paling umum dari ascites adalah penyakit hati yang telah lanjut atau cirrhosis. Kira-kira 80% dari kasus-kasus ascites diperkirakan disebabkan oleh cirrhosis.
⦁ Adanya penahanan garam dan air.
⦁ Beberapa penyebab-penyebab lain dari ascites berhubungan dengan gradien tekanan yang meningkat adalah gagal jantung kongestif dan gagal ginjal yang telah lanjut yang disebabkan oleh penahanan cairan keseluruhan dalam tubuh.
⦁ Beberapa juga disebabkan karena kanker, yang disebut malignant ascites
Penyebab edema.
Primer :
⦁ Peningkatan permeabilitas kapiler
⦁ Berkurangnya protein plasma
⦁ Peningkatan tekanan hidrostatik
⦁ Obstruksi limpa
Sekunder
⦁ Peningkatan tekanan koloid osmotic dalam jaringan
⦁ Retensi natrium dan air
⦁ Edema terjadi jika kita duduk atau berdiri terlalu lama di satu tempat. Salah satu penyebabnya adalah gravitasi yang menarik cairan tubuh kita ke bagian kaki.
⦁ Kehamilan.
⦁ Terlalu banyak mengonsumsi makanan yang mengandung banyak natrium atau garam.
⦁ Bisa juga merupakan tanda dari penyakit ginjal atau liver.

⦁ Tanda dan Gejala pada Ascites dan Oedema
⦁ Meningkatnya ukuran perut (ascites).
⦁ Napas pendek-pendek atau sulit bernapas (pulmonary edema)
⦁ Volume air kencing yang dikeluarkan sangat sedikit meskipun minum air dalam takaran normal harian.
⦁ Baju, celana, rok, atau aksesoris yang digunakan terasa sempit.
⦁ Pada tahapan yang parah, tanda-tanda edema itu dapat berupa kesulitan bernapas, napas pendek-pendek ketika berbaring, batuk, dan tangan serta kaki jika disentuh atau dipegang terasa dingin.

⦁ Jenis  Oedema
Berrdasarkan kembali atau tidaknya edema apabila dipencet atau ditekan, maka edem dibedakan menjadi 2, yaitu  :
⦁ Oedema pitting
Pada oedema ini, apabila daerah yang mengalami oedema dipencet, maka akan timbul cekungan pada derah yang ditekan, bentuknya sesuai dengan bentuk benda yang kita gunakan untuk menekan. Sebenarnya cekungan yang tebentuk ini dapat kembali seperti semula, membutuhkan waktu yang cukup lama. Oedema dengan keadaan sperti ini disebut oedema pitting.
Oedema pitting ini biasanya terjadi pada kasus edem sistemik.
⦁ Odema non pitting
Oedema non pitting adalah kedaaan oedema dimana apabila dipencet atau ditekan pada bagian oedema, maka dengan segera cekungan itu akan kembali ke seperti semula, bahkan tidak akan timbul bekas bahwa bagian yang terkena edem sudah ditekan.
Oedema non pitting ini biasanya terjadi dapa kasus oedema yang disebabkan karena inflamasi, obstruksi pembuluh limfe, dll.





DAFTAR PUSTAKA
http://emedicine.medscape.com/article/170907-overview#a5
Harrison. 1995. Prinsip-prinsip Ilmu Penyakit Dalam. Volume3. Yogyakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC
Perry, A.G. & Potter, P.A. 1994. Fundamental Of Nursing. St. Louis : Mosby-Year Book

Comments

Popular Posts