Sintesis Hemoglobin dan Peranan zat besi

Sintesis Hemoglobin dan Peranan zat besi

Sintesis hemoglobin dimulai dalam bentuk proeritroblas dan berlanjut bahkan dalam stadium retikulosit pada pembentukan sel darah merah.Mula mula ,suksinil –KoA,yang dibentuk dalam siklus krebs,berikatan dengan glisin untuk membentuk molekul pirol.Kemudian empat pirol bergabung untuk membentuk protoporfirin IX,yang kemudian bergabung dengan besi untuk membentuk molekul heme.Akhirnya setiap molekul heme bergabung dengan rantai polipetida panjanga,yaitu globin yang disintesis oleh ribosom,membentuk suatu sub unit hemoglobin yang disebut rantai hemoglobin.
Nutrisi yang penting untuk sintesis hemoglobin adalah zat besi.Besi merupakan trace element yang sangat dibutuhkan oleh tubuh terutama untuk proses sintesis hemoglobin.besi dialam terdapat dalam jumlah yang cukup berlimpah,besi bersumber dari hewani dan juga nabati.Besi terdapat dalam berbagai jaringan tubuh,berupa: (1) senyawa besi fungsional,yaitu besu yang membentuk senyawa yang berfungsi dalam tubuh;(2) besi cadangan,senyawa besi yang dipersiapkan bila masukan besi berkurang;(3) besi transport,besi yang berikatan dengan protein tertentu dalam fungsinya untuk mengangkut besi dari satu kompartemen ke kompartemen lainya.
Besi dalam tubuh tidak pernah dalam bentuk logam bebas,tetapi selalu berikatan dengan logam tertentu,besi bebas akan merusak jaringan,mempunyai sifat seperti radikal bebas.Pengangkutan dan metabolisme adalah ketika besi diabsorbsi dari usus halus,besi tersebut segera bergabung di dalam plasma darah dengan beta globulin,yakni apotransferin,untuk membentuk transferin,yang selanjutnya diangkut dalam plasma besi ini berikatan secara longgar di dalam transferin dan akibatnya dapat dilepaskan ke setiap sel jaringan di setiap tempat dalam tubuh.kelebihan besi dalam darah disimpan terutama di hepatosit hati dan sedikit di sel retikuloendotelia sumsum tulang,yang tergolong sebagai pemacu absorbs besi adalah “meat factor” dan vitamin C,sedaangkan yang tergolong sebagai bahan penghambat ialah tanat,phytat dan serat (fiber). Beberapa jenis makanan sumber zat besi dibedakan menjadi 2 macam, yaitu makanan sumber zat besi yang berasal dari hewan (hewani) dan makanan sumber zat besi yang berasal dari sayur dan buah-buahan (nabati). Untuk produk hewani, sumber zat besi yang baik yaitu daging merah, daging unggas, hati (ayam/sapi), telur, ikan tuna, sarden serta jenis kerang-kerangan. Sedangkan untuk sumber zat besi yang berasal dari sayuran dan buah-buahan antara lain bayam, brokoli, tahu, kedelai, sereal, kentang sera berbagai buah-buahan yang dikeringkan (kismis, apricot, 





Pada gambar diatas dijelaskan mengenai aliran besi alam tubuh hanya sebagian kecil jumlah besi yang diserap.besi yang sudah diserap di konstribusikan ke kolam aliran plasma besi yang telah dibawa oleh protein transferrin.plasma transferrin butuh membawa kurang lebih 24mg besi setiap hari untuk sumsum tulang karena dibutuhkan oleh proses eritopoetin untuk sintesis hemoglobin,hampir semua besi di simpan oleh reticuloendothelial system (RES) yang bertanggung jawab untuk penyimpanan besi saat darah di hancurkan.Hemoglobin yang dilepaskan dibawa RES atau liver dan besi yang terkandung akan di ambil.Hati berperan utama sebagai tempat penyimpanan besi di dalam tubuh.Bila tubuh menjadi jenuh dengan besi sehingga seluruh apoferitin ditempat cadangan besi sudah terikat dengan besi ,kecepatan tambahan absorbs besi tambahan dari traktus intestinalis akan sangat menurun sebaliknya,bila cadangan besi sangat berkurang,maka kecepatan absorbsinya akan bertambah,mungkin sampai dapat mencapai lima kali atau lebih dibandingkan kecepatan normal.jadi jumlah total besi dalam tubuh telah diatur terutama pada absorbsinya.
            Fungsi dari besi sendiri adalah pembentukan hemoglobin yang untuk di distribusikan keseluruh tubuh, sebagai pembentuk energi jika zat besi berikatan dengan protein,dan juga untuk elemen penting lainya contohnya myoglobin,sitokrom,sitokrom oksidase,peroksidase,katalase.








DAFTAR PUSTAKA
Shils, Maurice E.,et al.(2006). Modern Nutrition in Health and Disease, 10th Edition
Bakta, I Made. 2006. Hematologi Klinik Ringkas. Jakarta: EGC.
Guyton, A.C., dan Hall,J.E. 2014. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Edisi 12. Jakarta : EGC

Comments

Popular Posts